Minggu, 18 Desember 2011

Chapter 13 TRANSPORTATION


Transportasi adalah suatu proses perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Merupakan salah satu supllychain driver.
Shipper adalah bagian yang meminta atau membutuhkan terjadinya perpindahan produk antara dua titik dalam SC. Carrier adalah bagian yang melakukan pemindahan produk tersebut 
Mode transportasi:
1.      Udara
·      high fixed cost dalam infrastruktur dan peralatannya. waktu transportasi yang cepat.
·         biaya tenaga kerja dan bahan bakar berhubungan dengan banyaknya perjalanan
2.      Package Carriers
·         mahal dan tidak dapat bersaing dalam harga dengan mode LTL untuk jumlah pengiriman barang dalam skala besar
·         kecepatan dan ketepatan pengiriman, mempercepat aliran inventory dan track order status
·         cocok untuk industri e-business dan produk yang dikirim ukurannya kecil
3.      Truk
·         Terdiri dari TL (Ttruckload) dan LTL (Less-Than Truckload). Mode ini lebih mahal dibandingkan dengan kereta (rail) tetapi dapat menawarkan keuntungan seperti door-to-door shipment dan waktu pengiriman yang lebih singkat.
4.      Rail
·         ideal untuk pengiriman barang yang besar, berat, high density. 
5.      Water
·         cocok untuk transportasi barang yang sangat besar dan menginginkan biaya yang murah.
·         memakan waktu transport yang cukup lama.
6.      Pipeline
·         digunakan pada saat arus yang mengalir relativ stabil dan besar.
·         Labor costnya rendah. Sifatnya one movement product, limited geographic coverage of points, limited product, dll.


Intermodal
         jenis transportasi yang menggunakan beberapa carrier dalam sebuah perjalanan tunggal.
         bertujuan untuk merancang setiap pergerakan untuk memperdayakan setiap mode agar proses transportasi dapat berlangsung secara efisien dan ekonomis.
         Intermodal ini paling sering digunakan karena dalam kenyataannya proses transportasi menggabung beberapa mode transportasi.
Kebijakan dan Infrasturuktur Transportasi
Dalam bidang transportasi, pemerintah harus memiliki atau mengatur asset infrasturuktur transportasi agar lebih teratur.
Ada 3C Policy dalam penentuan harga/tarif transportasi :
1.      Cost, tarif angkutan harus dapat menutupi ongkos-ongkos yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa angkutan yang bersangkutan.
2.      Compromise, di dalam penentuan tarif dipertimbangkan pula permintaan atau desakan dari para shipper yang menghendaki tersedianya jasa angkutan dengan tarif yang lebih rendah atau supaya diklasifikasikan pada golongan kelas tarif yang lebih rendah.
3.      Competition , agar barang-barang milik shipper tertentu dapat mengalir ke pasar berhadapan dengan shipper lainnya, maka para pengusaha angkutan terpaksa menetapkan tarif angkutan terlepas dari perhitungan jarak dan perhitungan yang berlaku umum.

Design dalam Transportation Network
§  1. Direct Shipment Network
o   pengiriman datang langsung dari tiap supplier ke tiap-tiap lokasi pembeli
o   mengeliminasi warehouse dan menyederhanakan operasi dan koordinasi
o   Waktunya pendek
§  2. Direct Shipping With Milk Runs
o   ke banyak lokasi digabungkan menjadi satu menggunakan sebuah truk
o   utilisasi truk yang lebih baik dan biaya yang lebih murah.
§  3. All Shipments Via Central DC
o   dibagi kedalam beberapa lokasi sesuai wilayah geografis dan DC dibuat untuk masing-masing wilayah
o   DC dapat melakukan cross-docking yaitu berhenti dulu di DC dan kemudian pengiriman diperkecil
o   Cocok untuk produk-produk dalam jumlah besar, permintaan yang terprdiksi
§  4. Shipping Via DC Using Milk Runs
o   Jenis ini digunakan jika pengiriman dari DC ke pembeli dalam jumlah kecil, sehingga perlu penggabungan pengiriman
o   Milk runs mereduksi biaya pengiriman outbound dengan cara menggabungkan pengiriman-pengiriman jumlah kecil. 
Tailored Network
·         Jenis ini merupakan sebuah kombinasi yang cocok dari pilihan-pilihan sebelumnya
·         dapat mereduksi biaya transportasi dan mengembangkan responsivness dalam SC.
·         Tujuan dari jenis ini adalah menggunakan berbagai pilihan sesuai situasi
·         membutuhkan investasi dalam infrastruktur informasi untuk memfasilitasi pengkoordinasian.
Trade-Off dalam Transportation Design
a. Transportation and Inventory cost trade off
      1. Pemilihan mode transportasi
      2. Inventory agregation
          a. saat biaya inventori dan fasilitas menjadi hal yang paling mempengaruhi total 
              biaya SC
         b. produk-produk dengan ketidakpastian permintaan yang tinggi
         c. produk-produk dengan rasio perbandingan yang tinggi antara nilai dan berat
             produk
b. Transportation cost and customer responsivness trade off
Network Structure
Pros
Cons
Direct Shipping
No intermediate ware house
Simple to coordinate
High inventories
Significant receiving expense
Direct Shiiping With Milk Runs
Lower transportation cost for small lots, lower inventories
Increased coordination complexity
All Shipment Via Central DC with inventory storage
Lower inbound transportation cost, through consolidation
Increase inventory cost
Increase handling at DC
All Shipment Via Central DC with cross-docking
Very low inventory requirement, lower transportation cost through consolidation
Increased coordination complexity
Shipping Via DC with Milk Runs
Lower outbound transportation cost for small lots
Further increase in coordination complexity
Tailored network
Transportation choice best matches, needs of individual product and store
Highest coordination complexity




Tidak ada komentar:

Posting Komentar